Selasa, 13 Januari 2015

Review Film Merry Riana: Mimpi Sejuta Dollar (2014)


Kemarin saya baru saja menonton film Merry Riana: Mimpi Sejuta Dollar. Film yang sedang heboh karena diangkat berdasarkan kisah nyata sang tokoh utama, yaitu Merry Riana sendiri dalam mencapai kesuksesan di usia muda. Menurut saya filmnya lumayan bagus secara keseluruhan. Berikut akan saya ceritakan sedikit sinopsisnya.

Film ini diawali dengan adegan Merry dan keluarga yang hendak hijrah dari Jakarta ke Singapore untuk menghindari kerusuhan. Saat perjalanan ke bandara, harta Merry dan keluarganya dijarah oleh perusuh sehingga dengan sedikit uang yang tersisa, sang ayah hanya mampu membeli satu tiket ke Singapore. Tiket itu akhirnya diserahkan pada Merry, karena sang ayah ingin agar Merry selamat sehingga dipaksa mengungsi sendirian.

Singkat cerita, terbanglah Merry ke Singapore, meninggalkan keluarganya. Di singapore, Merry tidak memiliki siapa2. Dia bingung harus kemana, karena saat itu uang pegangannya benar-benar sangat sedikit. Akhirnya dia mencoba mencari di jejaring sosial apakah ada teman atau saudaranya yg tinggal di sana. Walhasil, dia menemukan teman lamanya semasa SMA yg sedang kuliah di Singapore. Namanya Irene.

Merry pun menginap di asrama Irene sambil kuliah di kampus yang sama. Namun berbeda dengan Irene yg hidup makmur karena selalu mendapat kiriman uang dari orang tuanya, Merry hidup prihatin di sana. Dia tidak meminta kiriman uang dari keluarganya di Indonesia, dan kuliah dengan berhutang pada kampus lewat program Student Loan. Untuk mencukupi biaya hidup, Merry pun kuliah sambil bekerja part time serabutan.

Nah film ini bercerita tentang bagaimana cara Merry bertahan hidup di negeri singa tersebut dengan uang pas-pasan. Perjuangan jatuh bangunnya sejak dia miskin sampai akhirnya bisa punya penghasilan sendiri yang fantastis. Juga tentang kisah cinta dengan seniornya di kampus yang bernama Alva, dan persahabatannya dengan Irene, yang juga ternyata menyukai Alva.

Okee, sekian sinopsisnya. Sekarang saya mau menyampaikan pendapat pribadi saya tentang film ini. Sejujurnya, saya suka dengan film ini. Walaupun ada beberapa yg mengkritik karena dianggap kurang bisa memotivasi dikarenakan lebih didominasi oleh love story nya, tapi buat saya semuanya terasa pas dan tidak berlebihan sesuai dengan porsinya. Saya hanya sedikit terganggu dengan akting Chelsea Islan sebagai Merry yg menurut saya agak sedikit lebay, walaupun masih bisa ditoleransi.

Sepanjang film, mata saya dimanjakan oleh landskap Singapore yang begitu indah. Sinematografi yang disajikan begitu memanjakan mata, dan membuat orang-orang (bahkan yang sudah pernah ke Singapore sekalipun), sangat ingin mengunjungi negara tersebut

Selanjutnya mengenai love story dalam film ini. Buat saya, kisah cintanya oke banget, sama sekali tidak picisan. Bukan kisah cinta remaja galau ataupun kisah romantis sadis ala romeo n juliet. Tapi kisah cinta disini lebih ke arah cinta yang saling membangun satu sama lain, saling menguatkan, mendukung untuk jadi lebih baik, dan saling kerjasama. Maka itu, menurut saya film ini cocok banget ditonton bersama pasangan yang berniat ingin merintis kesuksesan dari nol bersama-sama. Baik itu pasangan yang sudah menikah maupun yang belum. Tujuannya supaya orang-orang yang berelationship itu bisa lebih realistis menjalani hidup. Tidak melulu berfikir romantis ala film korea.

Dalam film ini diceritakan bahwa Alva adalah senior Merry di kampus. Mereka bertemu pertama kali sewaktu Merry meminta bantuan Alva untuk menjadi guarantor (penjamin) supaya bisa mendapatkan Student Loan. Alva yg merupakan pria dingin ini awalnya menolak, karena dia merasa tidak mengenal Merry. Namun setelah melihat kegigihan Merry, dia pun akhirnya setuju untuk menjadi penjamin.

Yang saya suka, di film ini baik Merry maupun Alva digambarkan bukan sebagai remaja yg manja. Keduanya merupakan tipe pemuda pemudi yang mandiri. Berusaha memenuhi kebutuhan sendiri, pekerja keras, dan berani mencoba semua kesempatan yang ada. Disinilah kelihatan bagaimana mereka saling melengkapi satu sama lain. Sama-sama mencari kerja bareng, saling bantu finansial, saling menguatkan ketika yang lain sedang putus asa, dan sebagainya.

Walaupun mereka tidak banyak beradegan atau berkata-kata romantis, tapi kebersamaan dan jatuh bangun mereka itu justru terlihat sangat romantis di mata saya. Buat saya, itulah keromantisan yang sesungguhnya, yaitu pada saat pasangan kita selalu mendukung kita serta bisa memberikan kata-kata yang memotivasi untuk bangkit dari kegagalan.

Saya suka bagian saat Merry nyaris putus asa setelah kena tipu perusahaan MLM dan uangnya ludes begitu saja, serta harus berurusan dengan polisi karena dianggap menipu mahasiswa lain. Disitu Alva senantiasa tetap berada di sampingnya memberi dukungan moril maupun materil yg membuat Merry bisa bangkit lagi. Thats a true love. Semoga kelak pasangan-pasangan di dunia ini bisa memiliki hubungan seperti Merry dan Alva. Hubungan yang sehat dan mengarah kepada hal-hal positif, sehingga akhirnya bisa sukses bersama. Bukan hubungan roman picisan yang norak dan menjurus ke hal-hal negatif (nasehat untuk diri sendiri). Mereka berdua benar-benar terlihat seperti partner, sekaligus teman, dan juga kakak/adik.

Oke, sekian pendapat saya mengenai love story nya. Sekarang lanjut pendapat saya mengenai tujuan awal dibuatnya film ini, yaitu untuk memotivasi anak-anak muda supaya bisa mandiri dan memiliki kebebasan finansial di usia muda seperti sang tokoh utama. Kalau memang tujuan awal orang menonton film ini adalah untuk tahu bagaimana cara dan rahasia apa yg dipakai mbak Merry supaya bisa dapet gaji sejuta dollar di umur 26, saya rasa orang itu pasti akan kecewa. Kenapa? Karena film ini tidak memaparkan detail rahasianya sama sekali. Film ini hanya memaparkan usaha mbak Merry secara umum, yaitu kerja keras, jangan menyerah, senantiasa berdoa, dan selalu berbuat baik pada sesama. Tidak jauh berbeda dengan cerita-cerita motivator lainnya.

Namun saya sebagai penonton, berusaha mengambil setiap nilai positif yang ada. Disini saya melihat bahwa kesuksesan itu bukan hanya berasal dari usaha keras kita sendiri saja, tetapi juga karena personality kita yang baik, dan pastinya karena adanya rahmat dan pertolongan dari Tuhan, sehingga kadang ada beberapa faktor luck disini... :)

Kenapa saya bilang begitu? Coba perhatikan keseluruhan cerita. Dimulai sejak awal saat Alva mau membantu Merry menjadi penjamin. Itu disebabkan karena dia melihat personality Merry yang gigih dan pantang menyerah, sehingga akhirnya Alva tersentuh. Bantuan Alva di awal tersebut menjadi awal mula perjuangan Merry mencapai kesuksesan yg panjang. Begitupula saat menjelang akhir cerita. Disini diceritakan Merry bekerja sebagai seorang agen asuransi yang harus mendapatkan minimal 5 klien dalam sehari. Coba lihat betapa Merry sudah berusaha menghubungi semua klien, namun semuanya menolak. Hingga akhirnya saat Merry nyaris putus asa, dia tak sengaja bertemu dan membantu seorang ibu yg mengalami kesulitan di jalan, dimana ibu tersebutlah yang akhirnya menjadi klien asuransi pertama Merry. Ibu tersebut menuturkan alasan mengapa ia mau menginvestasikan uangnya pada Merry padahal saat itu Merry hanyalah agen yang sedang magang dan belum bersertifikat. Ternyata alasan utamanya adalah karena ibu tersebut melihat kepribadian Merry yg baik, gigih, dan menarik, sehingga ia mempercayakan uangnya untuk dikelola oleh Merry.  See? Jelas banget terlihat bahwa kepribadian baik adalah salah satu faktor penunjang kesuksesan.

Kemudian oada akhirnya, siapa yang mentakdirkan Merry untuk bertemu dengan ibu kaya raya itu? Tak lain adalah Tuhan yang senantiasa mencurahkan kasih sayangnya pada semua hambaNya yang mau berusaha. Lihatlah disini bahwa Tuhan memberikan customer pertama pada Merry dengan jalan yang tak disangka-sangka sama sekali. Customer pertamanya bukan bersumber dari semua klien yang didatangi Merry, namun lewat pertemuan tak sengaja. Mungkin disini Tuhan melihat kegigihan dan kebaikan hati Merry, sehingga pada akhirnya menaruh belas kasihan pada wanita tersebut dan mempermudah jalan Merry untuk mencapai kesuksesan. That's life.

Begitu indahnya kasih sayang yang Tuhan berikan kepada kita semua. Namun kdang manusia sering sombong dengan mengatakan "Kesuksesan ini semua berkat usaha dan kerja keras saya sendiri". Padahal, takkan ada kesuksesan jika tidak dicampuri oleh tangan Tuhan. Hanya kadang manusia sering takabur dan tidak bersyukur. Namun bukan berarti kita sebagai manusia juga hanya berleha-leha dan berpangku tangan terhadap orang lain untuk mencapai kesuksesan. Kita juga tetap harus gigih dalam berusaha dan berdoa. Untuk apa? Untuk membuat Tuhan mencintai dan menolong kita. Tuhan pastinya juga tidak akan memberikan kesuksesan yang instan, karena Dia mencintai hambaNya yang baik dan mau berusaha meraih impiannya. Seperti yang terkutip dalam firmanNya pada surat Ar Ra'd ayat 11: "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa pada diri mereka" .

Itulah secuil pendapat saya secara keseluruhan mengenai pesan moral dan pelajaran yang saya petik dari film Merry Riana ini. Semoga bisa bermanfaat untuk kita semua, khususnya untuk diri saya sendiri. Aamiin

Selasa, 19 Agustus 2014

Finally

Akhirnya jadi juga nih blog. Tapi belum ada isinya sih. Hahaha.
Okedeh ditunggu postingan-postingan selanjutnya yah. See you